Minggu, 19 Oktober 2008

AJIAN PENGASIHAN


1. Aji Begananda.

Aji Begananda ini dahulu sangat tersohor, aji ini biasanya digunakan oleh seorang pencuri untuk nyirepi (membuat tidur) pemilik rumah yang akan dituju.

Mantra aji Begananda adalah sebagai berikut:

“Hong ingsun amatek ajiku sirep Begananda kang ana indrajit,

Kumelunnglimuti ing mega malang,

Bul petheng dhedet alimengan upas racun darubesi,

Pet pepet kemput bawur wora-wari aliwaran tekane wimanasara, kang katempuh jim setan peri prayangan,

Gendruwo, jalma manungsa tan wurung ambruk lemes wuta tan bisa krekat, blek sek turu kepati saking kersane Allah,”

Cara membaca mantra aji ini yaitu dengan berdiri di depan rumah yang dituju, kemudian menengadah di angkasa dan mengucapkan mantra pangundangan sebagai berikut:

“Hong mret mret nuli tumungkul ing pratiwi”

Setelah mengucapkan mantra pangundangan tersebut menginjak tanah (ngejak lemah) tiga kali seraya menahan nafas.

Untuk memperoleh aji tersebut ada lelaku yang terlebih dahulu harus dikerjakan oleh pengamalnya. Adapun lelaku tersebut tidak dapat di sampaikan di dalam tulisan ini untuk menghindari penyalahgunaan aji Begananda ini.

2 Ajian banyak digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh orang yang menguasai. Paling tidak dengan ajian seseorang bisa punya pegangan. Dan, itu bisa digunakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Diantaranya untuk menjaga keutuhan rumah tangga agar tidak goyah oleh macam-macam gangguan. Mau?

Ajian yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut bernama Jogo Bebojoan. Seperti yang sudah dibuktikan banyak orang ajian ini ternyata dikenal sangat ampuh untuk menolak balak dalam keluarga. Sanggup menepis segala malapetaka yang seharusnya menghantam biduk rumah tangga.

Selebihnya bisa menimbulkan rasa aman, tenang, dan hidup damai sekeluarga.

Sementara itu, ajian lainnya macam Ajian Jogo Bebojoan justru lebih mudah dilakoni. Tidak perlu ritual yang neko-neko. Cukup orang yang melakoni tidak diperbolehkan tidur sehari lebih dari 1 kali. Itu pun harus ditaati selama 40 hari melakoni.

Jadi, misalkan orang yang laku tidur pada pukul 21.00 WIB namun karena ada sesuatu dia terbangun sekitar pukul 23.00 WIB, maka untuk selanjutnya dia tidak dibolehkan tidur lagi sampai menunggu esok hari. Selanjutnya ia harus melafatkan mantera beberapa kali sesuka hatinya. Hanya saja, jumlah saat membacanya harus jangkap (genap, red).

Misalkan sehari harus merapalkan 4 kali sehari. Namun, jumlah itu harus tetap sama sampai masa 40 hari melakoni selesai. Berikut ini mantera dan doa yang harus dibaca tersebut. Bismillahir rahmaanir rahmaanir rahiim. Allaahumma, aduh bendoro. Tumpang talu aculono. Iman sakah, luwarono. Selamet, slamet. Slamet kersane Allah. (ais)

3. Di tengah tuntutan hidup yang makin sulit dicapai, ada banyak cara untuk mendapatkan rezeki yang halal dan berlimpah-ruah. Tidak perlu mengerahkan kekuatan tenaga yang berlebihan, namun tuntutan itu cukup diupayakan dengan mengerahkan ajian yang harus dikuasai. Seperti Ajian Rezeki dan Ajian Lelungan. Apa kelebihan kedua ajian ini?

Dari dua ajian ini sebenarnya berbeda ritual maupun mantera yang harus dilafalkan. Cuma kedua ajian ini saling berkesinambungan. Antara satu dengan satunya lagi masih ada kaitan. Boleh dikata saling mendukung bagi tercapai usaha yang tengah dirintis oleh seseorang. Maka, tidak salah kalau kita mengamalkan kedua ajian ini sekaligus.

Apalagi, Ajian Lelulangan tidak menggunakan ritual apapun. Cukup dengan membaca mantera dan doa yang sudah terangkum. Sehingga kalau saja menguasai dua ajian ini sekaligus tidak akan merepot orang yang melakoninya. Itu pun bisa dilakukan sewaktu-waktu. Sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Pada dasarnya, kekuatan gaib yang bisa dimanfaatkan dari kedua ajian ini dengan mudah dapat disatupadukan hingga menjadi kekuatan yang utuh.

Orang bisa memanfaatkan ajian ini khususnya paling cocok bagi pedagang dan usaha yang berhubungan dengan orang lain. Supaya usaha dengan orang lain mendatang selamat dan mendatangkan rezeki yang banyak. Itu pun dengan catatan rezeki halal karena ajian ini tidak bisa digunakan untuk menipu orang. Apalahi mengendam lawan usaha agar manut.

Ritual pertama yang harus dikuasai adalah Ajian Rezeki. Hal itu harus dilakukan karena ajian ini dapat dimanfaatkan sebagai ajian pamungkas. Bisa disiapkan sewaktu terdesak seperti negoisasi mengalami jalan buntu, atau kerjasama tidak bisa disambung lagi. Namun, pada umumnya ajian ini bisa juga diamalkan petani atau peternak yang menginginkan hasil yang melimpah.

Inti ajian ini tidak ubahnya minta kekuasaan Yang Kuasa untuk mendatangkan rezeki yang cukup hingga berlimpah-limpah. Sementara ritual yang harus dijalankan pertama kali adalah membakar kemenyan putih di waktu malam hari. Syarat lainnya harus diberi sesaji dua jenis kembang yang berwarna putih dan kuning. Bersamaan itu baca mantera sebagai berikut ini;

Bismillahir rahmaanir rahiim. Niat ingsung ngebong menyan putih. Nyaosi dahar sekar petak gondo arum. Nyai Danyang, Kiai Danyang, supados awak ingsun saged kabul, pinuwun ingsun mugo-mugo Gusti Allah maringo margi gampang.

Ritual ajian ini cukup simpel tidak terlalu neko-neko dan mudah sekali dilakoni siapa saja. Tidak membutuhkan ritual rekoso seperti melalui puasa mutih maupun puasa ngebleng. Memang cukup gampang orang menguasai ajian ini. Tapi mengenai hasil yang akan dicapai paling tidak seseorang akan merasa semakin yakin kalau usaha yang rintisnya akan mendatangkan hasil. Setidaknya keyakinan itu akan terpatri dalam dirinya dengan kekuatan ajian yang dimiliki.

Selanjutnya bagi pelaku Ajian Rezeki bisa melengkapi ajiannya ini dengan mengamalkan Ajian Lelungan. Tidak lain berupa ajian yang bisa menghantarkan seseorang selamat sampai tujuan ketika sedang berpergian ke suatu tempat. Paling tepat lagi, ketika hendak menjalankan usaha ke tempat lain. Tapi, dalam prakteknya orang ketika berpergian naik kendaraan banyak yang menggunakan Ajian Lelungan.

Khusus ajian ini lelakunya cukup singkat. Tidak ritual khusus atau persyarat-persyaratan yang merepotkan. Bagi yang ingin mendapatkan keselamatan dan berkah selama dalam perjalanan cukup dengan merapalkan mantera yang bunyinya sebagai berikut ini; Bismillaahir rahmaanir rahiim. Niat ingsun lelungan. Panggonane si kaki. Panggonane si nini. Ora tak ambah samun. Tak ambah sari. Sari kersane Allah. Lincak lincik. Lungoku becik. Tekoku apik. Apik kersane Allah. (ais)

4. Pada jaman para jagabaya (penjaga keamanan) banyak difungsikan untuk menjaga keamanan di suatu wilayah, ada satu ilmu kadigdayaan yang amat dikenal ampuh. Tidak lain sebagai bekal para jagabaya saat menjalankan tugas. Ajian ini pernah dilakoni para jagabaya yang dipersiapkan untuk menjaga perkampungan di daerah Batu Raden, Purwokerto. Namanya, ajian Ismu Gunting. Bagaimana laku ajian kadigdayaan tersebut?

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat Purwokerto, pada tahun 1950-an ada segerombolan perampok yang sangat bengis. Mereka bukan hanya mengambil harta benda milik penduduk, tetapi juga memperkosa dan membunuh penduduk yang berani menentang perintahnya. Tidak segan warga diminta menyerahkan harta, dan harus menyetor pajak setiap minggu.

Karena perilaku mereka sudah keterlaluan maka jagabaya (keamanan desa) disertai dengan seorang pendekar melakukan penyerangan pada perampok yang bermarkas di tengah hutan (kawasan lereng gunung Slamet) tersebut. Melalui pertempuran yang sengit, akhirnya perampok itu tewas dengan dada yang membiru. Sepertinya dada mereka remuk redam. Ajian apa yang dipakai para jagabaya itu?

Konon, pukulan ajian ini dapat meremukkan dada musuh. Musuh tidak menyingkir atau tidak melapisi dengan kekebalan ilmu lain dipastikan akan binasa dalam waktu singkat. Sebab, reaksi ajian Ismu Gunting dikenal sangat cepat dan tidak perlu menunggu pelaku mengumpulkan tenaga dalam terlebih dahulu. Karena itu, si pelaku ajian tidak diperkenankan sembarangan orang menggunakannya.

Ajian diciptakan oleh salah seorang pertama tua yang dulunya sering muncul di sekitar kawasan lokasi wisata Baturraden, Purwokerto. Lantas diamalkan ke beberapa orang murid yang dia percayai. Tujuan dia mencipta ajian ini untuk mengatasi orang-orang yang berlaku jahat dan tidak punya batas kemanusiaan.

Kabar menarik lain, ilmu ini selanjutnya dikuasai oleh para jagabaya dengan cara mudah. Tidak ada persyaratan yang menyulitkan, termasuk dalam hal menghafal mantera-manteranya. Adapun bunyi mantera ajian Ismu Gunting yang biasa diajarkan, sebagai berikut ini; “Ya hu, Jabardis jabardis, Bar tatas keris Sulaiman, Dikaya kerismu, Ngaku landepe tangan kita. Ya hu, Alluhuma banas banas, La khaula wa la kauwata, Illabilahil aliyil alim”.

Laku selanjutnya cukup gampang. Cukup menjalankan puasa kenahat selama 40 hari 40 malam. Puasa kenahat adalah puasa dengan cara sekali makan dalam sehari semalam. Tidak boleh lebih. Namun dengan ketentuan yang harus dipatuhi, yakni selama puasa waktu yang dipakai saat makan harus sama.

Selama menjalankan puasa dan tirakatan ini, pelaku ajian harus membaca mantera tersebut di atas sebanyak kurang lebih 15 kali. Lebih banyak mengamalkan lafalan mantera konon kekuatan ilmu yang didapat semakin bertambah tinggi. Waktu dibutuhkan saat proses peralihan kekuatan ke dalam tubuh pun semakin cepat. (ais)

Lakune nglowong ana ing banyu 3 dina 3 wengi.

Iki mantrane :

" Bissmillahi-rachmani-rachim, sun matek adjiku si-Bandung-bandawasa, pakuning wesi, tutur djati, padu pana, aku lana, kulitku tembaga, ototku kawat, balungku wesi, dengkulku paron, rup-sirup tan ana tumama, dagingku kawat pada samengko, ya aku Bandung-bandawasa."

5. Jika anda ingin seseorang mencintai anda secara mendalam untuk anda jadikan pendamping hidup anda, maka anda dapat mengamalkan mantra sebagai berikut:

“Dedeg ku Nabi Adam kaula, rupa ku Nabi Yusuf kaula, sora ku Nabi Daud kaula, ya isun hu Ya Latif Ya Latif, ya isun hu Ya Latif Ya Latif, ya isun hu Ya Latif Ya Latif, maung wuyung datang nguyung, oray kisi datang numpi, pangnepikeun angin peuting, ka ngaran fulan bin fulan*, sina ngahurun balung, sina ngahuleng jentul, ulah lelet ka diri batur, iwal ka diri aing, rep sidep, rep sidep, rep sidep ka diri awaking “

Artinya:

Perawakanku adalah umat Nabi Adam, wajahku adalah umat Nabi Yusuf, Suaraku adalah umat Nabi Daud, Ya Aku Dia Ya Tuhan Maha Lembut Ya Tuhan Maha Lembut, Ya Aku Dia Ya Tuhan Maha Lembut Ya Tuhan Maha Lembut, Ya Aku Dia Ya Tuhan Maha Lembut Ya Tuhan Maha Lembut, Harimau birahi datang melamun, Ular berbisa datang menyimak, Angin malam sampaikan, ke yang bernama fulan bin fulan*, supaya bertekuk lutut, supaya merenung melamun, Tiada hirau kepada yang lain, kecuali pada diri ku, Diam Menghadap, Diam menghadap, Diam menghadap kepada diri pribadiku.

Fulan bin fulan* di sebutkan nama orang yang dimaksud

6. Pada zaman kerajaan Padjajaran ada satu ilmu kesekten cukup digandrungi kalangan pendekar kala itu. Sifat ilmu tidak menyakiti musuh, namun cukup membuat jera dan segan terhadap orang yang menguasai ilmu. Namanya Aji Maung Sadewo. Lakunya tidak neko-neko, cukup dengan puasa ngelowong dan membaca mantera. Ingin membuktikan?

Orang punya niat jahat akan luluh dihadapan pemilik kadigdayaan Maung Sadewo. Para ahli supranutural menggolongkan ilmu ini bagian dari ilmu putih. Tidak boleh digunakan sembarangan. Hanya waktu terdesak dan tengah berhadapan dengan musuh yang hendak menyakitinya. Maung Sadewo dulu sering digunakan para pengembara dan pendekar jalanan.

Tidak salah jika ajian ini sekarang masih banyak dikuasai kalangan tertentu. Misalkan, pedepokan, tempat pelatihan ilmu beladiri, dan pondok pesantren sebagian mengajarkan ajian ini untuk bekal kekebalan dan keselamatan para murid dan santri.

Sifat ilmu bisa meluluhkan sifat orang jahat, menjadi efektif jika dipergunakan di saat tengah terjepit. Tidak mau menyerang meski musuh yang memulai perkara sudah bersiap menyerang. Maka, upaya yang harus dilakukan cukup sekedar menangkis dan menghindari serangan.

“Pas kiranya jika dalam posisi terjepit seperti itu, ajian Maung Sadewo dipergunakan. Tidak perlu harus balik menyerang,” ujar Ki Broto ahli supranatural kepada misterionlie. Sama seperti ilmu kekebalan lainnya, jika emosi musuh terpancing untuk menyerang tidak sesentipun dapat menjamah kulitnya.

Dengan fenomena serba global sekarang manfaat ilmu Maung Sadewo nyatanya tidak sekedar diandalkan sebagai ilmu kekebalan. Ada sebagian kalangan yang mengamalkan untuk membungkam mulut orang yang suka berkata tidak jujur, suka berbohong, dan mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya.

Tanpa disadari oleh orang itu, tiba-tiba mulutnya yang lancing seperti keluh dan tidak bisa dibuat mengucapkan kata-kata lebih banyak. Seperti terpaku dan sulit untuk mengucapkan kata yang tidak enak didengar telinga. Terlebih lagi jika emosi orang yang tersebut tengah tinggi, ilmu ini lebih ampuh untuk memaku mulutnya.

Labih tepat lagi menurut Ki Broto para pejabat atau pegawai karier banyak yang mengamalkan ilmu ini untuk mempengaruhi lawan saingannya. Mulut ‘musuh’ itu dibungkam dan seakan-akan tidak mampu lagi mengingat apa yang harus diucapkan. Kosentrasinya pecah hingga sering mengucapkan kata-kata yang salah. “Cuma untuk demikian tidak baik. Memang aji ini ampuh untuk menjaga kewibawaan,” tambahnya.

Adapun ajian yang harus diucapkan tiap hendak membutuhkan kekuatan luar tubuh ini, antara lain: “Assalamu alaikum alaa syaidina khidir alaihissalam. Assalamu alaikum alaa syaidina ali rodiyallahu anhu. Kem-kem pambungkem kang sarwo galak cangkeme pinatek ing paku kencono. Kang kesorot mripatku soyo runduk songko kersaning Allah. Yaa.. Nur… (ya Nur dibaca 13 kali tanpa nafas).

Sedang laku ritual dijalani dengan puasa mutih selama 7 hari 7 malam. Ditambah puasa ngrlowong selama sehari semalam. Namun, perlu diingat jika laku ini harus dimulai pada hari Rabu Pon. Selama puasa si laku membaca mantera tersebut di atas sebanyak 11 kali setiap selesai menjalankan shalat wajib. (ais)

7. Kepercayaan masyarakat Jawa menyebutkan banyak macam ritual ajian yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pada masing-masing ritual terdapat syarat maupun prosesi yang sudah barang tentu antara ritual satu dengan lainnya berbeda-beda. Seperti Ajian Tolak Balak yang biasa dilakukan masyarakat Jawa berikut ini terdapat mentera dan ritual khusus yang harus dijalankan.

Maksud orang memiliki Ajian Tolak Balak kebanyakan orang melakukannya untuk melancarkan jalan kehidupan agar tidak tertimpah musibah atau hambatan. Ajian semacam sudah cukup lama dianut masyarakat Jawa. Bahkan sejak nenek moyang kita ada, tradisi menolak balak sudah dilakukan.

Setidaknya, sama seperti ritual menolak balak zaman dulu mulai dilakukan untuk mengusir binatang babi hutan maupun sebangsa kera yang suka menyerang ladang milik petani. Binatang merugikan itu mereka anggap sebagai balak. Cara mereka menghalau dengan mendatangkan roh-roh maupun sebangsa lelembut agar menakut-nakuti lalu membuat binatang lari menjauhi ladang.

Cara yang mereka terapkan tak rasional tentunya. Namun, pada perkembangan selanjutnya tradisi menolak balak menjadi bermacam-macam tujuan yang tentunya bukan sekedar mengusir binatang liar. Lebih itu, dikaitkan dengan keberadaan keluarga dan kondisi seseorang.

Menurut tradisi yang anut masyarakat Jawa, ritual menolak balak biasanya dilakukan dengan cara meruwat. Tradisi ini memang berasal dari budaya leluhur. Perkembangan sekarang lebih banyak ditujukan untuk maksud keselamatan, atau dilakukan terhadap orang yang selalu tertimpa kemalangan.

Namun, cara yang digunakan cukup rumit lantaran harus menjalani prosesi ritual yang harus melibatkan orang banyak. Itu pun dengan biaya yang tidak sedikit karena harus menyediakan macam-macam uborampe sebagai persyaratan agar ritual yang dijalankan sempurna. Dan, tentunya sawabnya benar-benar bisa dirasakan.

Cukup dengan melakoni ajian yang dikenal cukup ampuh. Setidaknya dari ajian tolak balak aura-aura jahat yang datang dari berbagai sudut mana pun dapat ditangkal. Diganti dengan kekuatan yang selanjutnya akan mengalahkan aura maupun sifat-sifat jahat yang orang lain. Bisa menyadarkan sifat jahat menjadi lunak dan mudah ditaklukkan. Atau setidaknya sasaran yang akan ditujukan ke pelaku ajian dapat terhindar, dengan dibuang jauh-jauh. Hingga akhirnya orang yang menjalaninya akan lolos dari kemalangan.

Adapun tahapan ritual yang harus dilakoni cukup mudah. Cukup dengan puasa mutih selama 2 hati sambil melafalkan mantera berikut ini; shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Shaifatullah, qulhu sungsang. Tekenku poro moloekat. Nabiku nabi muhammad. Luputo kang diarah. Kenoho kang ngarang. Allahu akbar. (ais)

8. Aji Brajamusti di jaman dahulu adalah aji kadigdayaan yang menjadi andalan para jawara, aji ini selain untuk mengisi kekuatan badan dan tangan, juga merupakan aji kekebalan terhadap berbagai macam jenis senjata. Bahkan senjata ampuh semacam keris pun bila terkena aji Brajamusti ini bisa menjadi tawar tidak bertuah.

Amalan aji Brajamusti adalah sebagai berikut:

“Bismillahirrohmanirrohim,

Sun matek aji-ajiku Brajamusti,

Terap-terap,

Awe-awe,

Kuru-kuru,

Griya gunting drijiku,

Watu item ing tanganku,

Sun tak antem,

Laa ilaaha ilallah muhammadur rasulullah,”

Untuk memperoleh aji tersebut, anda dapat mengamalkan lelaku sebagai berikut:

* Berpuasa tujuh hari setiap bulannya hingga satu tahun.

* Selama dalam puasa, setiap selesai melaksanakan sholat lima waktu membaca mantra aji Brajamusti sebanyak 100 kali.

* Selama dalam puasa, setiap malam melakukan sholat hajat khusus dan meminta kepada Allah SWT untuk diberikan aji Brajamusti, kemudian membaca amalan aji Brajamusti sebanyak 100 kali.

* Selama mengamalkan lelaku, setiap hari membaca “yaa qawiyyu, ya matiin,” sebanyak 1000 kali,

* Setelah selesai puasa, mantra dibaca satu kali dengan menahan nafas lalu dihembuskan

* Setelah selesai melaksanakan seluruh lelaku tersebut, setiap hari amalan tersebut harus dibaca tiga kali setiap selesai melaksanakan sholat fardhu, selama aji itu diperlukan. Jika amalan rutin tersebut tidak diamalkan, maka aji Brajamusti tersebut akan ikut luntur pula.

Amalkanlah mantra tersebut dengan penuh keyakinan dan dengan niat yang baik, karena jika malan ini dilakukan dengan keraguan dan niat jelek, niscaya tidak akan memperoleh hasil yang diinginkan.

9.

Ajian Jabaluddin Tinggikan Wibawa

Mei 01, 2008 I Japa Mantra.

Pendekar sakti mandraguna setiap menghadapi musuh belum tentu langsung menggunakan ajian kesaktian yang dimiliki. Ada tahapan dilakoni, yakni dengan berupaya membuat musuh lebih dulu jera. Tidak harus menghadapi dengan mengerahkan ajian pamungkas berupa kesaktian. Lalu bagaimana cara menguasai ajian itu?

Salah satu jenis ajian digdaya yang tidak bisa dipisahkan dari macam-macam kekuatan dikuasai kalangan pendengar, adalah ajian Jabaluddin. Asal-usul ajian ini ada sejak jaman kerajaan Padjajaran, Jawa Barat menancapkan kuasanya di tanah Jawa. Kalangan jawara dan pendekar sakti mandraguna saat itu banyak melengkapi kedigdayaan dengan ilmu penggetar hati ini.

Tidak pandang kalangan jelata atau bangsawan sejak dulu sudah terbiasa mengamalkan ajian Jabaluddin. Manfaat bisa didapatkan cukup banyak, mulai dari meluluhkan niat jahat musuh, meredam emosi, sampai menjaga kharisma diri agar tetap dilindungi aura wibawa.

Ajian ini menurut kalangan spiritualis disebut sebagai ajian kewibawaan yang maha tingi. Jika diimplimentasikan dengan kebutuhan di masa sekarang, banyak yang memanfaatkan untuk tujuan mempertaruhkan karir. Terutama sangat penting untuk membentuk keyakinan diri, dan menjadikan perasaan diri menjadi lebih berani.

Laku yang dijalankan pun tidak terlalu susah. Hampir sama dengan laku kadigdayaan lainnya. Harus melalui rapalan mantera, puasa, dan menahan tidak melanggar hal-hal yang dikategorikan pantangan. Memendam niat tidak baik, dan selalu menjaga diri agar tidak larut dalam suasana emosi dan hati yang panas karena suatu masalah.

Jaluddin apabila dirapalkan dalam hati dan digunakan untuk menghadapi seseorang akan membuat nyali dan keberanian seseorang menjadi kecil. Tak berkutik dihadapan pemilik ajian. Demikian juga apabila dipakai mengertak seseorang suaranya bisa membuat lawan gemetar dan tak dapat bicara. Ada pun rapalan ajiannya sebagai berikut;

“Bismillahirrohmanirrohim. Gelap sanga. Gelap sanga. Gelap sewu suaraku Syeh Jabarudin ana dadaku. Yaa aku syehe Allah. Laa..illaha illallah Muhammad rasulullah..”. Laku harus dijalankan adalah dengan menjalankan puasa sunah selama 40 hari.

Sementara mantera yang harus dibaca sebanyak 21 kali setiap selesai salat fardlu. Setelah selesai puasa, setiap harinya selesai shalat, aji mantera di atas dibaca 3 kali. Setelah itu secara gaib energi tubuh pelaku sudah terisi ajian dan kekuatannya sewaktu-waktu bisa digunakan secara langsung. Terutama untuk tujuan kebaikan dan ketika menghadapi musuh-musuh yang berhati jahat dan keji. (ais)

10. Aksi begundal atau sekumpulanan penjahat bisa terjadi di mana saja. Tergantung kesempatan dan dimana dia suka. Terutama ketika terdesak urusan makan dan kebutuhan sehari-hari, mereka bisa nekad dan menyakiti korbannya. Cukup membahayakan bukan? Bagaimana mengatasinya?

Kejahatan yang belakangan sering terjadi di tengah masyarakat adalah perampokan. Pelaku kategori ini paling ditakuti karena dalam aksinya mereka selalu menggunakan senjata tajam, bahkan senjata api. Tidak segan-segan jika korban yang dijadikan sasaran tidak mau menyerahkan harta yang diminta, pastilah senjata yang bicara.

Sangat mengerikan bukan? Tapi, sejauh ini kemampuan pelaku perampokan sebenarnya pas-pasan saja. Mereka sebatas nekad saja. Jarang ada yang melengkapi diri dengan ilmu kedigdayaan. Kemampuan yang dipunyai sebatas mengandalkan senjata dan kebengisan. Sebab itu, sebenarnya tidak terlalu sulit mematahkan aksi kekerasan mereka.

Cukup gunakan jurus ajian kekebalan Suryobenggolo. Para ahli supranatural memetakan kekuatan ajian ini sulit ditandingi oleh pelaku kejahatan. Meskipun penjahat memiliki melengkapi diri dengan ilmu kesaktian, bakal mudah dipatahkan oleh ajian kekebalan ini. Pasalnya, sangat mudah ajian ini memudarkan kekuatan yang bersifat negatif (kekuatan jahat).

Selama bertahun-tahun ajian Suryobenggolo diciptakan sebagai pegangan khususnya orang yang suka melakukan perjalan jauh. Ampuh digunakan sewaktu-waktu menghadapi para begudal ketika menghadang di tengah jalan. Orang yang punya musuh bengis dari dulu juga dianjurkan untuk membekali diri dengan mengamalkan laku ajian ini.

Namun, satu hal yang tidak bisa dilanggar, yakni para laku ajian ini tidak bisa memanfaatkan keampuannya untuk tujuan tidak benar. Tulah yang bakal dihadapi orang yang menyalahgunakan sangat berat. Bisa-bisa dirinya akan celaka sendiri. Salah satu misalnya, tidak boleh digunakan untuk menantang orang, atau menumbuhkan bibit permusuhan.

Adapun cara mendapatkan ajian ini para laku lebih dulu menjalani prosesi ritual pengukuhan ajian. Cukup merapalkan mantera yang sudah diciptakan para pertapa jaman lampau. Diteruskan dengan laku puasa dan pantangan-pantangan yang tidak boleh dilanggar. Dilanggar berarti ajian akan hancur binasa. Mantera ajian kekebalan Suryobenggolo berikut ini;

“Ingsun kawulaning Allah, kang matek soko suryobenggolo. Bukiyad angambah jagad walikan, langgeng tan kenaning owah huyahu, huyahu, huyahu sallahu alaihi wassalam. Dzating suci ing sahudaya, ratuning sadatullah Ingsun lanang sejati kang tan pasah sakehing tumumpang. Ampang ngalumpruk kadi tibaning kapuk, yahu jabardas. Bar tan tedhas ing keris slumen lan sakehing gegaman kabeh”

Prosesi laku secara keseluruhan melalui beberapa tahapan yang harus dipatuhi. Mulai dari larangan terhadap rasa makanan, laku puasa hingga waktu melaksanakan ritual tertentu. Soal larang rasa adalah para laku ajian tidak diperbolehkan memakan garam dan makan-makan yang rasa asin selama 40 hari. Larangan ini sangat penting karena berhungan langsung dengan rasa dan patirasa.

Dilanjutkan melakukan puasa mutih selama 3 hari 3 malam. Selama menjalani puasa ini agar ajian cepat merasuk dan meraga dalam diri, para laku sebaiknya melengkapi dengan menjaga sikap dan perilaku yang mengundang emosi. Tetap merendah dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta Alam. Tahapan selanjutnya melakukan puasa patigeni selama 1 hari 1 malam.

Laku patigeni harus memperhatikan waktu yang tepat. Waktu yang memiliki kekeramat tinggi. Cocok dengan laku ajian yang mengandalkan kekuatan gaib dan energi dalam diri. Yakni, dimulai pada hari Kamis Wage dengan diawali mandi sekujur badan (mandi besar, red). Barulah kemudian mantera yang tersebut di atas dibaca pada saat menghadapi musuh (marabahaya), atau pada saat berperang. (mus)

11. Menggembleng kadigdayaan bukan sekedar mengokohkan kekuatan dan kesaktian. Masih ada bagian dari kadigdayaan yang harus dikuasai oleh seorang . Yakni, ilmu Lambung Karang. Tidak lain bermanfaat untuk menguatkan bagian perut manusia agar tahan dari rasa lapar dan dahaga. Karena itu, jika Anda sering berpetualangan tidak ada salahnya menyempurnakan kekuatan dengan bekal ilmu ini.

Berbeda dengan ilmu atau ajian lain yang membutuhkan puasa atau mahar tertentu maka Ilmu Lambung Karang ini tidak membutuhkan puasa apapun. Syarat dan tata cara untuk mempelajari ilmu tersebut pun sangat gampang. Ternyata cukup dengan melafalkan mantera-mantera. Itu pun tanpa dilalui dengan menjalankan ritual puasa atau tapa brata.

Menurut salah seorang spiritualis, Bunlay, untuk menguasai ilmu kebal rasa lapar ini yang melakoni harus terlebih dahulu mensucikan diri. Dengan mandi besar untuk menghilangkan segala kotoran, baik hadas besar maupun hadas kecil. Setelah itu pelaku pun harus bisa menahan syahwat.

Syarat kedua itu kelihatannya sepele tetapi tidak mudah untuk melakukannya. Bila salah sedikit mengumbar nafsu maka tidak bakalan ilmu kebal lapar dan dahaga yang diharapkan dapat terkabul. Ilmu Lambung Karang itu dengan sendirinya akan luntur dan tidak berpengaruh sama sekali.

Setelah melalui persyaratan tersebut, palaku tinggal mengamalkan rapalan mantera ilmu tersebut sebanyak 7 kali yang diucapkan setiap habis menjalankan sholat wajib. Adapun bunyi mantera Ilmu Lambung Karang sebagai berikut ini; “Bismillahir rohmaanir rohim, Cempla cempli gedhene wetengku saciplukan bajang, Gorokanku sak dami aking, Kapan ingsun nuruti budine aluamah kudu amangan wareng, Ngungakna Mekkah Medinah wareg tanpa mangan, Kapan ingsun nuruti budine aluamah kudu angombe, Ngungakna segara kidul wareg tanpa angombe, Laailahaillallah Muhammad”. (ais/*)

12. Lakune nglowong kanti kemulan lawon (kain kafan) sakuwate

Iki mantrane :

" Bissmillahi-rachmani-rachim, sun matek adjiku si-wewe putih, wewe putih gendongen aku angin sepen ging kombang, tjat tan ana katon, tjat tan ana katinggal, tjat ora katon pisan, ija aku siwewe putih. Bissmullah sun dzat putih, wong seket ora idep, wog sewu ora ana weruh, tjangkir gedah kentjana".

13. Melayani hasrat seks perempuan bernafsu besar kadang kala membuat lelaki kewalahan. Paling menyusahkan apabila lelaki bersangkutan timbul rasa tidak percaya diri (PD) hingga diliputi perasaan depresi. Ini bila tidak segera diatasi bisa berakibat lebih fatal, yakni impotensi. Namun, jangan cemas karena ada mantra penjinak birahi. Mau tahu?

Ada sebagian perempuan yang ditakdirkan memiliki nafsu seks yang amat besar. Bila suami mereka dapat mengimbangi permintaan sang istri maka persoalan tersebut tidak akan menimbulkan masalah. Lain halnya bila sang suami sudah tak bisa lagi mengikuti pola seks yang amat padat.

Bila keadaan itu dibiarkan terus, bisa-bisa sang istri akan mencari kepuasan dengan cara lain. Yang lebih parah bila istri itu mencari lelaki lain untuk mereguk kenikmatan yang tak bisa diberikan oleh suaminya.

Tapi, bagi para lelaki yang punya problem semacam jangan lantas cemas bila istri

termasuk memiliki nafsu seks tergolong hiperseks. Menurut Bintoro, seperti dikutip oleh Misteri, nenek moyang kita sudah mempunyai mantra untuk meredakan atau mengurangi nafsu seksual perempuan hiperseks.

Caranya sangat mudah karena Anda tidak perlu melakukan ritual tertentu. Anda hanya membaca mantra sebanyak tujuh kali di atas organ kewanitaannya saat istri Anda sedang tidur. Adapun bunyi mantra itu adalah sebagai berikut:

Bismilaahirrohman nirrohim. Walladziina Kadz dzabbu biaayaatina wa astak baruu’an haa. La tuf tahulahum ab-wa bu-ussamaa-i. Wala yad-khuluu naal-jannata hattaa. Yalijaal jamalu fasammil khiyathi. Wa kadzaa lika naj-zi-il muh-siniina.

Mudah-mudahan dengan mantra tersebut, nafsu yang sudah meledak-ledak dapat kembali normal, sehingga kehidupan seksual bisa kembali normal dan harmonis. (ais)

14.

Ajian Jabaluddin Tinggikan Wibawa

Mei 01, 2008 I Japa Mantra.

Pendekar sakti mandraguna setiap menghadapi musuh belum tentu langsung menggunakan ajian kesaktian yang dimiliki. Ada tahapan dilakoni, yakni dengan berupaya membuat musuh lebih dulu jera. Tidak harus menghadapi dengan mengerahkan ajian pamungkas berupa kesaktian. Lalu bagaimana cara menguasai ajian itu?

Salah satu jenis ajian digdaya yang tidak bisa dipisahkan dari macam-macam kekuatan dikuasai kalangan pendengar, adalah ajian Jabaluddin. Asal-usul ajian ini ada sejak jaman kerajaan Padjajaran, Jawa Barat menancapkan kuasanya di tanah Jawa. Kalangan jawara dan pendekar sakti mandraguna saat itu banyak melengkapi kedigdayaan dengan ilmu penggetar hati ini.

Tidak pandang kalangan jelata atau bangsawan sejak dulu sudah terbiasa mengamalkan ajian Jabaluddin. Manfaat bisa didapatkan cukup banyak, mulai dari meluluhkan niat jahat musuh, meredam emosi, sampai menjaga kharisma diri agar tetap dilindungi aura wibawa.

Ajian ini menurut kalangan spiritualis disebut sebagai ajian kewibawaan yang maha tingi. Jika diimplimentasikan dengan kebutuhan di masa sekarang, banyak yang memanfaatkan untuk tujuan mempertaruhkan karir. Terutama sangat penting untuk membentuk keyakinan diri, dan menjadikan perasaan diri menjadi lebih berani.

Laku yang dijalankan pun tidak terlalu susah. Hampir sama dengan laku kadigdayaan lainnya. Harus melalui rapalan mantera, puasa, dan menahan tidak melanggar hal-hal yang dikategorikan pantangan. Memendam niat tidak baik, dan selalu menjaga diri agar tidak larut dalam suasana emosi dan hati yang panas karena suatu masalah.

Jaluddin apabila dirapalkan dalam hati dan digunakan untuk menghadapi seseorang akan membuat nyali dan keberanian seseorang menjadi kecil. Tak berkutik dihadapan pemilik ajian. Demikian juga apabila dipakai mengertak seseorang suaranya bisa membuat lawan gemetar dan tak dapat bicara. Ada pun rapalan ajiannya sebagai berikut;

“Bismillahirrohmanirrohim. Gelap sanga. Gelap sanga. Gelap sewu suaraku Syeh Jabarudin ana dadaku. Yaa aku syehe Allah. Laa..illaha illallah Muhammad rasulullah..”. Laku harus dijalankan adalah dengan menjalankan puasa sunah selama 40 hari.

Sementara mantera yang harus dibaca sebanyak 21 kali setiap selesai salat fardlu. Setelah selesai puasa, setiap harinya selesai shalat, aji mantera di atas dibaca 3 kali. Setelah itu secara gaib energi tubuh pelaku sudah terisi ajian dan kekuatannya sewaktu-waktu bisa digunakan secara langsung. Terutama untuk tujuan kebaikan dan ketika menghadapi musuh-musuh yang berhati jahat dan keji. (ais)

15. Aji Lembu Sakilan ini sangat tersohor hingga kini, aji ini sangat tepat digunakan sebagai perisai diri dalam sebuah pertempuran. Bila diamalkan dengan baik, maka semua serangan musuh akan meleset sejauh satu kilan (kurang lebih satu kaki), baik itu berupa serangan tangan kosong, senjata tajam bahkan senjata api.

Amalan aji Lembu Sakilan adalah sebagai berikut:

“Bismillahirrohmanirrohim,

Ingsun amatek ajiku Lembu Sakilan,

Rasulku lungguh,

Brahim nginep babahan,

Kep karekep barukut kinemulan wesi kuning, wesi mekangkang,

Sacengkang, sakilan, sadempu,

Sakabehing braja tan ana nedasi,

Bedil pepet, mriyem buntet,

Tan tumama saking kersaning Allah,”

Untuk memperoleh aji Lembu Sakilan tersebut, anda dapat mengamalkan lelaku sebagai berikut:

* Berpuasa 41 hari.

* Selama dalam puasa harus sabar, jangan memanggil sapi atau menirukan suara sapi, dan tidak diperbolehkan makan daging sapi.

* Selama dalam puasa, setiap selesai sholat fardhu amalan aji ini dibaca sebanyak 21 kali.

* Selama dalam puasa, setiap akan mandi membaca mantra aji tersebut sebanyak 21 kali, kemudian setiap kali usai membaca mantra tersebut menghembuskan nafas ke air.

* Selama dalam puasa, setiap malam melakukan sholat hajat khusus dan meminta kepada Allah SWT untuk diberikan aji Lembu Sakilan, kemudian membaca amalan aji tersebut sebanyak 75 kali.

* Setelah selesai berpuasa selama 41 hari, setiap hari amalan tersebut harus dibaca tiga kali setiap selesai melaksanakan sholat fardhu.

* Pantangan aji Lembu Sakilan ini adalah berbuat selingkuh.

Amalkanlah mantra tersebut dengan penuh keyakinan dan dengan niat yang baik, karena jika malan ini dilakukan dengan keraguan dan niat jelek, niscaya tidak akan memperoleh hasil yang diinginkan.

16. Problem rumah tangga saat ini penyebabnya makin komplek. Masalah yang ditimbulkan datang silih berganti. Kadang pihak ketiga yang merepotkan sampai perselisihan dua hati yang sulit disatukan. Semua itu sebenarnya hanyalah cobaan. Tergantung kuat tidaknya seseorang menghadapinya.

Boleh percaya atau tidak. Keberadaan ajian meski sulit dinalar tapi pada dasarnya ilmu halus ini bisa dirasakan manfaatnya. Secara tidak langsung begitu penguasai ajian orang bisa merasakan perasaannya lebih tenang dan tentram. Entah itu lantaran tersugesti oleh kemampuan yang dia punyai. Ataukah karena energi alam yang terkumpul dari mantera dan doa dalam dirinya bereaksi.

Manfaat ajian sendiri akan banyak digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh orang yang menguasai. Paling tidak dengan ajian seseorang bisa punya pegangan. Dan, itu bisa digunakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Namun, pantangan-pantangan yang tidak boleh dilanggar sebenarnya merupakan godaan terberat bagi pelaku agar tidak disalahgunakan.

“Bisa jadi sakit gila kalau dia tidak bisa mengendalikan ajian yang dimiliki. Sebab, kadang orang merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain karena memiliki ajian tertentu,” ujar spritualis asal Semarang Ki Fatahillah kepada misterionline kemarin. Dia mengingatkan dari macam-macam ajian ada yang memiliki sisi buruk dan kebaikkan. Ada pula yang tujuannya semata untuk kebaikan.

Diantara ajian untuk kebaikan, Ki Fatah sebutkan, adalah Ajian Kantraman Omah yang tujuan hanya untuk menjaga keuntuhan rumah tangga. Selain masih ada lagi ajian dengan daya guna yang sama, yakni Ajian Kantraman. Masing-masing ajian ini meski sawab yang dipancarkan sama, hanya beda proses ritual dan mantera-mantera yang dilafalkan.

Seperti Ajian Kantraman Omah ritual yang harus dijalani dengan puasa mutih selama 6 hari. Yang kemudian disambung dengan melakoni puasa ngebleng pada hari ketujuh selama 1 hari. Sebagaimana prosesi ajian-ajian lainnya sebelum melakoni ritual harus lebih dulu mandi keramas. Sementara mantera yang harus dilafalkan bunyinya berikut ini;

Cing, cing, kalicing. Bojone maling duwe bayi. Tatune arang kranjang. Temulak bali mangetan. Bali mengulun, bali mengidul, bali mangalor. “Terpenting dari laku penguasaan ajian ini adalah doa dan mohon perlindungan yang ditujukan pada Allah semata. Jangan sampai berbuat syirik hanya karena sebuah ajian,” tutur pengasuh rubrik Tabir Mimpi di harian METEOR Jateng dan DIJ ini. (ais)

17. Hati gundah tidak semestinya karena dilanda kesedihan. Bisa jadi disebabkan pengaruh orang jahat yang akan menyakitinya. Perasaan ini biasanya ditandai dengan bulu kuduk merinding dan pikiran tidak tenang. Larut dalam kecemasan. Tanda-tanda serupa terutama dialami orang yang rumahnya hendak disatroni maling. Upaya mengusirnya lakukan saja dengan menggerahkan ajian Tolak Maling.

Mau tahu cara menguasai Ajian Tolak Maling? Cukup gampang dan bisa dilakukan oleh siapa pun. Ajian ini merupakan warisan lelehur kita semasa hidup dengan mengandalkan kesahajaan dan kekuatan berdasarkan dari alam. Cara ini ternyata cukup ampuh. Diyakini bisa merubah pikiran orang yang hendak berbuat jahat menjadi teralihkan.

Sasaran kejahatan yang akan dilakukan jadi berubah. Tentu calon korbannya akan terhindar aksi maling ini berkat Ajian Tolak Maling yang dikuasai. Saat menjalankan ritual ajian ini dilakukan waktu malam hari. Ini berkaitan dengan aksi pelaku kejahatan yang kebanyakan dilakukan pada malam hari.

Ritual pada malam hari, selain itu dimaksudkan agar hati seseorang yang sedang menjalani laku ini bisa tenang. Tidak terganggu oleh kegiatan luar di waktu siang hari yang terlalu ramai. Suasana malam benar-benar hening. Sunyi hingga memudahkan orang memusatkan kosentrasi pada satu fokus, yakni maksud menguasai Ajian Tolak Maling.

Ritual dilakukan pada malam hari, juga karena salah satu syarat yang harus dilakoni dengan melakukan puasa pati geni. Syarat ini merupakan prosesi yang tidak bisa ditinggalkan. Lelaku ajian ini benar-benar membutuhkan waktu yang cukup. Tidak boleh seenaknya melakukan ritual. Sebab, hasilnya bisa-bisa gugur, alias harus mengulangi prosesi ritual mulai dari awal.

Laku menguasai Ajian Tolak Maling harus menjalani puasa 4 hari 4 malam dan itu pun tidak boleh memakai penerangan (lampu dan sebagainya, red) atau puasa pati geni. Selama melakukan ritual seseorang tidak boleh berhubungan dengan dunia luar, termasuk berkomunikasi atau mendengar suara orang lain. Cukup makan secukupnya sewaktu berbuka.

Selanjutnya tiap malam, di sela-sela melakukan ritual pelaku membaca mantera berikut ini;

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Hyang moyo arane maling. Hyang karo uripe gangalangan. Kayoban sarojo mohon merene. Yaiku kakang ira agus kono. Kono reksaning umah bondo niro. Kalawan teko adiniro. Saguber panganten ojo kon perak merene.

Setelah mencapai hari terakhir melakukan puasa, pada hari terakhir pelaku disyaratkan menggelar selamatan berupa kue apem. Dengan mengundang teman-teman dekat atau sana handai taulan. Tanda-tanda seseorang berhasil menguasai Ajian Tolak Balak dapat dirasakan perasaannya yang selalu tenang dan tentram sebelum tidur.

Barang-barang kepunyaan tidak pernah hilang. Dan, sekalian dia akan banyak disenangi orang-orang yang hanya bermaksud baik padanya. Sedang fungsi Ajian Tolak Balak bisa digunakan sewaktu-waktu bila sedang terancam bahaya. Misalkan, sebelum tidur malam merasa perasaannya tidak enak, seperti ada orang yang merencanakan hendak mencuri barang-barang miliknya. (ais)

18. Dewasa ini kerap terjadi persaingan yang tidak sehat. Tempat usaha Anda cukup strategis, tapi malah tidak berjalan lancar. Mungkin, ada tangan-tangan jahil yang mengerjai Anda. Mantera-mantera warisan leluhur mungkin bisa menjadi solusi. Syaratnya...?

Ada macam-macam pengasihan, baik yang berfungsi untuk menjerat hati lawan jenis, atasan, orang banyak, maupun yang difungsikan secara khusus untuk kepentingan usaha atau bisnis. Yang pasti, pada dasarnya semua jenis ilmu pengasihan mempunyai satu tujuan, yakni untuk menarik simpatik. Setelah berkali-kali diketengahkan jenis-jenis pengasihan untuk menjerat si pujaan hati, kali ini kami sajikan pengasihan untuk usaha atau untuk berdagang.

Zaman kini segalanya serba riskan. Persaingan hidup yang semakin komplek menimbulkan minat warga masyarakat untuk terus berspekulasi dalam berbagai bidang. Ada sekelompok orang yang dengan berani mengambil kesempatan itu dengan menciptakan lahan bisnis baru, yang sebenarnya sangat musykil di zaman yang serba modern seperti sekarang ini. Dalam kelompok ini terkenal dengan sebutan paranormal. Dan tak dapat dipungkiri, banyak orang yang gandrung dengan jasa paranormal itu. Salah satu jasa paranormal yang ditawarkan adalah jasa pengasihan. Padahal sebenarnya pengasihan itu bisa dikerjakan sendiri. Asal tekun dan mau bersabar.

Sejak zaman dahulu kala aji-aji pengasihan ini bukan hanya menjadi monopoli orang-orang yang mendapat julukan paranormal, dukun, kyai atau lainnya. Banyak orang (yang bukan paranormal) memiliki pengasihan yang tak kalah ampuhnya dengan yang dimiliki paranormal. Tentu dengan suatu catatan dikerjakan dengan tekun dan penuh keyakinan.

Berikut ini kami cuplikan beberapa aji pengasihan dengan tujuan untuk usaha pelarisan dalam berjualan, usaha, dan bisnis. Aji pengasihan ini ada yang memakai laku puasa dan ada juga yang tanpa laku puasa.

Mengingat situasi dan kondisi, syarat puasa sepertinya cukup memberatkan. Karena itu kami sengaja mengetehangkan aji pengasihan yang pelaksanaannya tanpa perlu menjalankan laku puasa. Namun dalam melakukannya tentu saja harus disertai dengan kesungguhan dan keyakinan yang mantap, sebab kalau tidak maka yang Anda perbuat itu akan percuma, atau dalam pengertian tidak akan membawa hasil dan dampak apapun. Mantra yang pertama ini dibacakan pada barang dagangan saat Anda membuka warung atau tempat Anda berjualan.

"Ajiku sarine wulan,

Wong asih linulutan,

Lungaku tinangisan,

Tekkaku kinasihan,

Teka welas asih,

Marang barang ingsun,

Aja Gustiku maneh ora asiha,

Dewane wong saakedhaton

podo moro marang aku."

Sedangkan pada mantra yang kedua ini agak lain dalam pengalamannya. Yaitu melalui persyaratan seperti dibawah ini:

- Duduk bersila di malam hari, dengan menghadap ke Timur.

- Kemudian tidur membujur kaki berada di barat kepala berada di Timur.

Jika dalam duduk tadi Anda merasa kesemutan, kemudian tidurlah seperti persyaratan yang kedua dengan membaca mantra di bawah ini.

"Bismillahirohmanirrohim,

Urubing dzat Alloh,

Metu murub,

Alloh mobah jroning ambegan,

Gusti Alloh mosik jroning ati,

Gusti Alloh ingkang kuwasa,

Kawulo nyuwun gampang anggenipun pedos sandang,

ugi pados pangan,

Selawase kawulo gesang,

Samarga pinaringan gampang,

Gampang sarining gampang,

Gampang saking kersaning Alloh."

Mantra tersebut dibaca setiap malam menjelang tidur. Karena mantra pengasihan ini tanpa laku puasa maka pengaruhnyapun tidak langsung kelihatan. Namun bila terus menerus diamalkan dengan percaya diri dan sabar, niscaya yang Maha Penyayang akan mengabulkan keinginan Anda. Selamat mencoba dan semoga Anda berhasil. Tentu segalanya semata-mata atas izin Tuhan.

19. Lakune mutih 7 dina 7 wengi

Ikimantrane:

"Adjiku si lung djangga, lung djangga noleha, tolehen kawulaningsun, dak-tepungake putjuke idepku, dak-tepungake putjuke alisku, dak tepungake putjuke rambutku, roche rochku, njawane njawaku, sukmane sukmaku, badane badanku, preg mati durung mati, sida edan, durung edan sida nglamong, ora waras si jabang bayine............(nama orang)...yen ora aku singnambani, teka asih, si jabang bayine......(nama orang) ndulu maring aku:.

20. Banyak terjadi perkawinan yang dikarenakan perjodohan atau paksaan oleh orang tua maupun kepentingan keluarga. Perkawinan semacam ini biasanya menimbulkan permasalahan cinta dikemudian hari. Apabila anda mengalami permasalahan seperti ini, dimana pasangan anda belum bisa mencintai anda, maka anda bisa mengamalkan amalan sebagai berikut:

(1) Setiap selesai mengerjakan sholat wajib lima waktu, bacalah surat Al Fatihah sebanyak 11 kali di kirimkan untuk pasangan anda,

(2) Setiap malam bacalah doa dibawah ini sebanyak 300 kali:

“Wal alqaytu ‘alayka mahabbatan minnii walitushna’a ‘alaa ‘aynii”

Artinya:

“Dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih saying yang dating dari Ku” (QS. Thaha:39).

(3) Lakukan amalan ini hingga berhasil.

21.

Sirep Kala Tunggeng Merubah Wajah

Mei 13, 2008 I Japa Mantra.

Hati-hati dengan ajian sirep yang memabukan. Macam dan jenis ajian sirep memang cukup banyak. Namun yang disebut-sebut orang paling ampuh menaklukkan korbannya, adalah sirep Kala Tunggeng. Khusus ajian ini memang ilmu hitam yang khusus untuk kejahatan. Sering kali digunakan untuk menguras harta korban sekaligus menyetubuhinya. Apakah Anda perlu ajian penangkalnya?

Para pemilik Sirep Kala Tunggeng, dalam melakukan kejahatannya sering mengubah wajahnya agar tidak mudah dikenali oleh korban. Mereka bisa mengubah bentuk wajahnya menjadi apa yang diinginkannya. Misalnya, ingin berubah menjadi bule agar bisa memikat perempuan muda yang borju dan cantik. Atau, menjadi bak bintang Hollywood Richard Gere untuk menggaet tante-tante kaya yang kesepian.

Para korban yang telah dipengaruhi pikirannya, biasanya akan berlaku seperti orang linglung. Bahkan, para korban yang memang pikirannya ngelantur, bisa sampai dibuat kaku dengan mata kosong, tak ubahnya robot yang siap melakukan apapun perintah majikannya.

Nah, setelah korban takluk, barulah pelaku melakukan aksinya. Ada yang langsung menyuruh korbannya melucuti perhiasan serta barang berharga lainnya. Tak hanya itu, mereka juga meminta korban mengambil uang lewat ATM yang dimiliki. Tapi, ada pula pelaku yang mengajak ke rumah korban. Di rumah korban, biasanya mereka lebih leluasa melucuti barang berharga.

Lebih parah lagi, jika pemilik ilmu ini tergolong mata keranjang, dia tidak sekedar menguras harta milik korbannya. Lebih dari itu, korbannya sekaligus dilucuti pakaiannya, baru kemudian diajak berhubungan intim sepuas-puasnya.

Namun, untuk kejahatan yang dilakukan di rumah, biasanya pelaku akan berhitung dua kali. Sebelum melakukannya, dia harus yakin dulu bahwa tidak ada orang lain di rumah korban. Jika korban sempat berkomunikasi dengan orang lain, maka sirep yang ada akan segera hilang. Namun, Anda tidak perlu mencemaskan akan bahaya sirep hitam ini.

Pasalnya, obat menangkal ajian sebangsa gendam ini, cukup dengan merapalkan doa-doa penangkal sirep atau sejenis gendam tersebut. Itu pun tanpa harus susah payah melakukan ritual yang neko-neko. Jika Anda ingin selamat cobalah membaca doa berikut ini di saat Anda merasa terancam dalam pengaruh sirep atau gendam;

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Allaahumma bi haqqil Faatihah, wa sirril faatiha, ya faarijal hammi, yaa kaasyifal ghammi, yaa man li ‘ibaadihii yaghfiru wa yarham. Wa yaa daafi’al ballaai, yaa Allah, wa yaa Daafi’al balaai yaa rahmaanu, wa yaa Dafi’al balaai ya rahiim. Wa shallallahu ‘alaa khairi khalqihii syyidinaa Muhammad, wa ‘alaa aalihi. Amin 3 kali. (ais)

1 komentar:

manungal eleng mengatakan...

APIK MBAH SIP SENENG Q